NAMA :
TEGUH SURONO
NIM :
A310120113
Sepak bola adalah olahraga paling fenomenal di muka
bumi ini, tidak ada olahraga lain yang mampu melebihi olahraga sepak bola dalam
hal apapun.
Sepak
bola adalah permainan bola yang di mainkan oleh dua club yang masing-masing beranggotakan
sebelas pemain. Olahraga ini sangat terkenal dan hamper di mainkan di seluruh
Negara yang di selengarakan oleh FIFA, termasuk Negara Indonesia. Permainan
sepak bola bertujuan untuk mencetak gol sebanyak-banyaknya ke gawang lawan
dengan menggunakan bola kulit yang berukuran kurang lebih 28 inci . Menurut
aturan FIFA lapangan yang digunakan memiliki ukuran panjang 100-130 meter dan
lebar dengan ukuran 80-120 meter. Gawang tempat mencetak goal ada dua terletak
di ujung lapangan dengan lebar 24 kaki dan tinggi 30 kaki.
Sepak
bola modern di lakukan pertama kali di Inggris, kemudian berkembang di
Negara-negara lain termasuk Indonesia . saat ini mata dunia benar-benar tertuju pada olahraga ini,
bukan hanya orang dewasa tetapi anak-anak juga sangat mengemari olahraga ini.
Masalah
terbesar sepak bola Indonesia saat ini adalah perpecahan PSSI dan KPSI, kedua
belah pihak sama-sama saling egois dan tidak ada yang mau mengalah. Kedua pihak
bertujuan untuk memajukan sepak bola Indonesia, tapi hasilnya apa ? nol besar.
Saat
ini sepak bola Indonesia sangat terpuruk dan banyak konfik-konfik dari pemimpin
PSSI, Bukan Cuma itu masyarakat Indonesia benar-benar kecewa dengan keputusan
PSSI yang melegalkan Liga Super Indonesia yang sudah berjalan bertahun-tahun,
tetapi tambah lucunya lagi PSSI membuat kompetisi baru yang diberi nama Liga
Primer Indonesia. Dan pemain-pemain yang sebelumnya membela TIMNAS yang dibawah
kepemimpinan Nurdin Halid tidak diperkenankan membela TIMNAS, dengan alasan
karena mereka bermain di Liga Super
Indonesia yang notabenya ilegal, tutur ketua umum PSSI Djohar Arifin.
Alhasil TIMNAS hanya diperkuat oleh pemain-pemain yang bermain di Liga Primer
Indonesia dan Divisi Utama.
Melihat keputusan PSSI itu muncul organisasi baru
yakni KPSI yang memiliki tujuan untuk menyelamatkan sepak bola Indonesia,
kemudian KPSI menjadi induk Liga Super Indonesia. Anehnya lagi di Indonesia ada
dua TIM NASIONAL , TIMNAS versi Djohan Arifin dan versi KPSI. Sangat di sayangkan
konflik ini sangat berlarut-larut sampai saat ini belum selesai konflik sepak
bola di Negara kita ini. Lucunya di satu Negara ada dua tim nasional sepak
bola, yaitu tim nasional versi djohar arifin (PSSI) dan tim nasional versi
KPSI. Banyak pemain asing yang
mengantungkan hidupnya pada olahraga sepakbola di Negara Indonesia, bukan Cuma
itu saja masalah yang dialami oleh sepak bola Indonesia bahkan gaji pemain
belum di bayar, begitupun dengan gaji pelatih, semua itu karena konflik yang
berkepanjangan. Bahkan ada salah satu pemain persis solo yang meninggal dunia
yaitu Diego Mendieta pemain asing dari Negara Paraguay karena gaji yang belum
di bayarkan. Dunia benar-benar diguncang oleh kedua pihak tersebut, bahkan FIFA
sampai gerah karena Indonesia sudah sekian kali diberi peringatan dan kesempatan
untuk melakukan kongres, tapi apa hasilnya? Tentu saja sudah bisa di tebak
tidak ada hasilnya karena PSSI dan KPSI sama-sama ngotot dan tidak ada yang mau
mengalah demi kemajuan sepak bola Indonesia, sampai akhirnya FIFA sampai turun
tangan dan segera memberi sangsi bagi Indonesia.
Apakah kedua belah pihak tidak mempunya malu, baru
kali ini satu Negara memiliki dua tim nasional dan dua kompetisi tertinggi.
Dunia benar-benar terguncang dengan tindakan kedua belah pihak.Semakin lama
semakin hancur sepak bola Indonesia, benar-benar memalukan. Entah sampai kapan
sepak bola indonesia terpuruk, sampai-sampai pemerintah juga turun tangan mereka
membubarkan kedua TIMNAS itu. Semogga kisruh PSSI ini cepat selesai dan Indonesia
tidak terus menerus terpuruk seperti ini, mari kita doakan saja semogga sepak
bola Indonesia bisa bersaing di kancah asia dan dunia. Dengan berjalannya waktu
kita semua warga Indonesia berharap agar sepak bola Indonesia dengan cepat
dibenahi, jika kita bandingkan PSSI
kepemimpinan Djohar Arifin dengan sebelumnya Nurdin Halid maka
kepemimpinan Djohar Arifin sangat terpuruk. Baru kali ini saya mendengar bahwa
kompetisi yang menurutnya resmi di jadikan PT atau perusahaan, apa jadinya
sepak bola Indonesia kedepan jika orang yang dipercaya memimpin persepakbolaan
Negara ini memimpin dengan sesukanya sendiri. Dua tahun terakhir ini sepak bola
Indonesia mencapai penurunan sangat
drastis bahkan timnas Indonesia pernah dipermalukan oleh timnas Bahrain dengan sekor
yang sangat telak 10-0. Akantetapi PSSI tidak berkaca dari hasil tersebut,
sampai saat ini mereka masih sangat
keras kepala tidak mau memanggil para pemain yang membela tim-tim yang
berkompetisi di liga super Indonesia. Kemudian pemerintah juga turun tangan dan
mereka membangun TIMNAS baru versi BTN(badan tim nasional) yang diisi oleh
pemain-pemain terbaik di Negara ini, tak pandang bulu mereka memangil pemain
dari Liga Super Indonesia, Liga Primer Indonesia dan Divisi Utama. Semoga saja
dengan ikut campurnya pemerintah dalam kisruh PSSI ini sepak bola Indonesia
bisa bersatu dan disegani lagi di kancah asia atau bahkan dunia seperti sekitar
tahun 90an, pada saat itu sepak bola Indonesia sangat di segani di kancah asia,
bukan seperti ini, ini sepeti komedi sepak bola Indonesia. Sepak bola tak
pernah maju, tapi ketua umum PSSI membuat keputusan yang kontroversial yag
mengakibatkan banyaknya konflik. Kapan majunya sepak bola Indonesia jika
pemimpinnya saja tidak mengikuti aturan FIFA. Sangat disayangkan jika konfik
ini tidak cepat diselesaikan, tentusaja Indonesia akan mendapatkan sangsi dari
FIFA, jika Indonesia mendapatkan sangsi dari FIFA mau ditaruh mana muka kamu
wahai PSSI, apakah anda sudah tidak punya urat malu?.
Dalam tahun-tahun sebelumnya Indonesia bisa berbicara
banyak dalam kompetisi liga champions asia yang diwakili oleh sriwijaya fc dan
persipura jayapura, tapi musim ini apa hasilnya? Indonesia hanya menjadi
pelengkap yang diwakili semen padang dan persibo bojonegoro.
Semoga
dengan ikut campurnya pemerintah dalam kisruh PSSI ini sepak bola Indonesia
bisa bersatu dan bisa berbicara banyak di asia maupun dunia. Kita semua warga
Indonesia sangat merindukan sepak bola Indonesia yang mampu berbicara banyak di
kancah asia bahkan dunia dan kita semua berharap supaya Indonesia tidak mendapat sangsi
dari FIFA dan seandainya Indonesia mendapat sangsi semoga ketua umum PSSI dan
anggotanya bisa belajar dari kesalahan tersebut bukan saling menyalahkan tutur teguh surono.
Salah satu solusi untuk menyatukan kembali sepak bola Indonesia yaitu
dengan cara membubarkan PSSI dan KPSI,
kemudian membentuk kepemimpinan baru dan bubarkan kompetisi liga primer
Indonesia dan liga super Indonesia di jadikan sebagai kompetisi sepak bola
tertinggi di Indonesia, kemudian club-club yang berada di kompetisi liga primer
Indonesia itu di ambil empat tim teratas dan di masukkan ke dalam liga super
Indonesia yang sisanya di masukkan ke divisi utama liga Indonesia dan solusi
untuk tim nasional Indonesia dengan cara memangil semua pemain terbaik yang ada
di Indonesia dan yang ada di luar negri, lalu di adakan seleksi supaya
mendapatkan pemain-pemain terbaik di Indonesia, karena yang pantas mengenakan
seragam merah putih hanyalah pemain-pemain terbaik di Indonesia dan mampu memberi
kontribusi yang maksimal untuk timnas..
Semogga
saja pemerintah berfikir panjang, tidak hanya mengambil keputusan semata,
kemudian setiap tahun di adakan kongres apa saja keluhan dari club-club yang
ada di indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar