Kamis, 14 Maret 2013

pemalaran deduktif dan induktif


pemalaran deduktif dan induktif
Penalaran
adalah proses berpikir yang bertolak dari
 pengamatan indera
(observasi empirik) yangmenghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akanterbentuk 
 suatu proposisi
 
 – proposisi
yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yangdiketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnyatidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis(
antesedens
) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (
consequence
). Untuk memperoleh pengetahuan ilmiah dapat digunakan dua jenis penalaran, yaitu Penalaran Deduktif dan Penalaran Induktif.
Penalaran Deduktif 
adalah suatu penalaran yang berpangkal pada suatu
 peristiwa umum
, yang kebenarannya telahdiketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan
baru yang bersifat lebih khusus
. Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional,instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahuluharus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian dilapangan. Dengan demikian konteks penalaran deduktif tersebut, konsep dan teori merupakankata kunci untuk memahami suatu gejala.Contoh : yaitu sebuah sistem
 generalisasi
.Laptop adalah barang eletronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi,DVD Player adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi,Generalisasi : semua barang elektronik membutuhkan daya listrik untuk beroperasi.
Penalaran Induktif 
adalah suatu penalaran yang berpangkal dari
 peristiwa khusus
sebagai hasil pengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan
baru yang bersifat umum
. Dalam hal ini penalaran induktif merupakan kebalikan dari penalaran deduktif. Untuk turun ke lapangan danmelakukan penelitian tidak harus memliki konsep secara canggih tetapi cukup mengamatilapangan dan dari pengamatan lapangan tersebut dapat ditarik generalisasi dari suatu gejala.Dalam konteks ini, teori bukan merupakan persyaratan mutlak tetapi kecermatan dalammenangkap gejala dan memahami gejala merupakan kunci sukses untuk dapat mendiskripsikangejala dan melakukan generalisasi.
 
Contoh : Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuahkesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkangaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial
Korelasi Penalaran Deduktif dan Induktif 
kedua penalaran tersebut seolah-olah merupakan cara berpikir yang berbeda dan terpisah. Tetapidalam prakteknya, antara berangkat dari teori atau berangkat dari fakta empirik merupakan
lingkaran yang tidak terpisahkan
. Kalau kita berbicara teori sebenarnya kita sedangmengandaikan fakta dan kalau berbicara fakta maka kita sedang mengandaikan teori.Dengan demikian, untuk mendapatkan pengetahuan ilmiah kedua penalaran tersebut dapatdigunakan
 secara bersama-sama dan saling mengisi
, dan dilaksanakan dalam suatu ujud penelitian ilmiah yang menggunakan metode ilmiah dan taat pada hukum-hukum logika. Upayamenemukan kebenaran dengan cara memadukan penalaran deduktif dengan penalaran induktif tersebut melahirkan penalaran yang disebut dengan
reflective thinking 
atau
berpikir refleksi
.Jika seseorang melakukan penalaran, maksudnya tentu adalah untuk menemukan kebenaran.Kebenaran dapat dicapai jika syarat – syarat dalam menalar dapat dipenuhi.
Suatu penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatuyang memang benar atau sesuatu yang memang salah.
Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semua premis harus benar. Benar di sini harus meliputi sesuatu yang benar secara formalmaupun material. Formal berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat, diturunkan dariaturan – aturan berpikir yang tepat sedangkan material berarti isi atau bahan yangdijadikan sebagai premis tepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terus berusaha

manisnya hidup kita yang menentukan